Melatih kejujuran sedari dini merupakan suatu hal yang perlu dilakukan. Anak-anak kecil adalah harapan untuk masa depan Indonesia yang lebih baik. Oleh sebab itu, perlu ditanamkan dalam diri anak bahwa berani jujur hebat. Hal ini merupakan tindakan pencegahan agar kelak menjauhi sifat-sifat yang dapat menumbuhkan korupsi. Mempelajari sifat jujur bukan hanya dapat ditemukan dalam buku-buku pelajaran, namun ternyata dapat diterapkan langsung melalui permainan. Mungkin saat Anda masih kecil, Anda tidak sadar bahwa banyak sekali permainan sederhana yang ternyata dapat melatih kejujuran.
Berikut adalah macam-macam permainan yang melatih kejujuran pada anak.
1. Congklak
Congklak atau Dakon merupakan salah satu permainan tradisional yang sering dimainkan oleh anak-anak zaman dahulu. Wadah permainan ini yang paling umum ditemukan adalah yang berbahan plastik. Ada pula yang berbahan papan kayu. Papan tersebut memiliki 14 sampai 16 lubang dan lubang paling besar berada di masing-masing ujungnya. Bermainnya dengan biji-bijian yang biasanya berbentuk kerang-kerang kecil. Biji-bijian ini dipindahkan dari satu lubang ke lubang lainnya secara berurutan dengan 2 orang pemain yang duduk berhadapan. Sifat jujur dapat dilatih dengan permainan ini, karena pemain harus jujur memberhentikan permainannya ketika biji congklak telah habis. Selain melatih kejujuran, permainan ini juga melatih kerjasama, ketelitian, dan kesabaran dalam menunggu giliran bermain.
2. Bola Bekel
Permainan satu ini lebih sering dimainkan oleh anak-anak perempuan zaman dahulu. Bola bekel mendapat pengaruh dari budaya Belanda. Biasanya dimainkan dengan bola berbahan karet yang dapat memantul dan juga biji bekel, umumnya berwarna emas atau silver. Pemainnya terdiri dari 2 hingga 4 orang dan dapat dimainkan di manapun. Untuk menentukan siapa yang jalan terlebih dahulu, dilakukan hompimpa. Dahulu, mudah sekali menemukan anak-anak bermain bekel di halaman rumah mereka. Permainan ini dapat melatih kejujuran saat anak mendapat giliran bermain. Kejujurannya dilatih ketika pemain lain tidak memperhatikan gerakannya. Selain itu, bermain bola bekel juga dapat melatih panca indera mata dan motorik anak.
3. Petak Umpet
Berbeda dengan permainan-permainan yang sudah disebutkan sebelumnya, petak umpet tidak memerlukan alat untuk bermain. Hanya dibutuhkan tempat luas yang dapat dijadikan sebagai tempat bersembunyi. Melakukan hompimpa adalah awal untuk bermain sebagai penentu siapa yang bertugas jaga. Anak yang berjaga selanjutnya menghadap tembok, pohon, atau apapun sambil memejamkan mata dan berhitung. Anak-anak yang lain mencari tempat bersembunyi sampai yang jaga berhenti berhitung. Selama bermain, mereka dilatih untuk banyak bergerak, serta belajar disiplin dan berhitung. Hal positif lainnya adalah melatih anak untuk saling berinteraksi dengan teman-temannya dan yang paling penting yaitu melatih kejujuran. Karena mereka yang sembunyi harus mengakui tempat persembunyian mereka ketika ditemukan, serta bersembunyi tepat setelah anak yang berjaga selesai menghitung.
4. Kelereng
Jika bola bekel banyak dimainkan oleh anak perempuan, maka kelereng sebaliknya. Permainan ini lebih sering dimainkan oleh anak laki-laki bersama dengan teman-temannya di halaman terbuka. Kelereng atau gundu termasuk permainan tradisional yang berbentuk bulat kecil terbuat dari agate, kaca, atau tanah liat. Namun, yang mudah ditemukan yaitu berbahan agate atau kaca, dengan motifnya yang unik. Di beberapa daerah, kelereng mempunyai nama lain. Seperti ekar di Palembang, dan nekeren di Jawa. Bermain kelerang mengajarkan anak kejujuran, karena mereka harus jujur menyerahkan kelerengnya saat kalah bermain, sesuai dengan aturan permainan. Selain melatih kejujuran antar pemain, kelereng bermanfaat untuk melatih motorik halus dan melatih fokus pada anak-anak.
Anak sering bermain ternyata tidak selalu berdampak buruk. Beberapa permainan sederhana di atas dapat melatih jiwa kejujuran sedari dini. Mari lawan bibit-bibit korupsi dengan mengenalkan permainan-permainan positif. Yuk, kunjungi website ACLC KPK untuk tahu lebih banyak tentang melatih kejujuran dan sikap antikorupsi.