BANYUWANGI – Jelang lebaran, permintaan akan parcel mulai berdatangan meskipun belum bisa dibilang normal sepenuhnya. Akan tetapi, hal tersebut menjadi angin segar bagi pengusaha jasa pembuatan parcel di Banyuwangi.
Berbeda saat sebelum pandemi, saat ini parcel lebih digunakan untuk hadiah kepada sanak dan saudara lantaran tidak bisa mudik ke kampung halaman.
Seperti salah satu pengusaha parcel di Banyuwangi yang kini sudah memasuki kesibukan dalam pengemasan parcel, tepatnya di Desa Jajag, Kecamatan Gambiran yang tengah bekerja merangkai satu persatu bahan untuk dikemas menjadi parcel.
Permintaan parcel sudah mulai berdatangan. Berbeda hal dengan lebaran tahun lalu, kini omzet penjualan meningkat drastis. Jasa pembuatan parcel milik Sani tersebut setiap harinya selama Bulan Ramadhan, berhasil membuat puluhan parcel dalam berbagai motif dan ukuran. Bergantung dari permintaan para konsumen.
Bahan yang digunakan pun terbilang cukup familiar. Mulai dari biskuit, minuman bersoda, hingga sirup berbagai rasa. Untuk mengantisipasi lonjakan permintaan 7 hari jelang lebaran, Sani sengaja membuat lebih banyak untuk dijadika stok. Namun ada yang berbeda tren pembelian sebelum pandemi, yakni jika saat ini mayoritas pemesan berasal dari masyarakat yang tidak bisa mudik. Pasalnya, pemerintah telah menggulirkan aturan pelarangan mudik.
Sani pemilik usaha menyampaikan, bahwa omzet penjualan miliknya meningkat mulai 20-30% yang mana dirinya juga melayani pasar parcel, baik dari Banyuwangi hingga pasar Surabaya.
“Tahun ini lebih meningkat dari tahun kemarin. Untuk proses pengemasannya dilakukan setiap hari hingga h-7 lebaran. Untuk customer paling banyak dari Banyuwangi lalu untuk yang pasar Surabaya biasanya hampers dikirim. Berkat Ramadhan juga di tahun ini,” jelasnya.
Harapannya, walaupun tahun lalu sempat mengalami penurunan pemesanan yang signifikan, Sani tetap semangat menggeluti bisnis jasa parcel ini hingga saat ini. Selasa, (27/4/21).