Menstruasi yang terjadi setiap bulan adalah normal yang dialami oleh wanita pada setiap bulannya. Namun tentang siklusnya dapat berbeda-beda ada yang rutin dan ada yang lebih cepat atau lebih lambat dari hal itu. Di dalam siklus tersebut terdapat fase menstruasi dan hormon yang berperan.
Apa saja hormon yang bekerja di fase menstruasi?
1. Hormon Estrogen
Seperti yang kita ketahui bahwa siklus menstruasi adalah proses bulanan yang ditandai dengan serangkaian perubahan pada tubuh atau organ reproduksi wanita. Dalam proses ini ada dua hal utama yang terjadi yakni menstruasi atau kehamilan, dan hal ini adalah hal yang sangat normal.
Setiap bulannya ovarium akan melepaskan sel telur selama proses tersebut yang disebut sebagai ovulasi. Apabila sel telur telah lepas dan tak kunjung dibuahi lapisan rahim yang tadinya mempersiapkan untuk kehamilan akan luruh, sehingga hal tersebut disebut dengan menstruasi.
Salah satu hormon yang berperan dan bekerja di fase menstruasi adalah estrogen, estrogen adalah hormon yang bertugas mengatur siklus dan berperan dalam pertumbuhan lapisan rahim. Ketika sel telur tidak dibuahi maka kadar estrogen akan menurun tajam dan saat itu juga haid dimulai.
Namun apabila sel telur telah dibuahi maka estrogen bekerjasama dengan progesteron Untuk menghentikan ovulasi selama kehamilan tersebut berlangsung.
2. Hormon Progesteron
Hormon selanjutnya adalah hormon progesteron yang merupakan hormon pemicu lapisan rahim untuk menebal dan mempersiapkan sebelum kehamilan. Pada hormon yang satu ini otot rahim akan dicegah berkontraksi, sehingga yang bisa membuat sel telur tidak dapat menempel begitu saja.
Saat hamil progesteron akan merangsang tubuh untuk lebih menciptakan pembuluh darah di lapisan rahim Adapun tujuannya adalah untuk memberi makan janin yang akan tumbuh nantinya. Namun apabila wanita tidak hamil maka korpus luteum akan menempel dan rusak sehingga progesteron turun
3. Hormon Luteinizing (LH)
Pada fase menstruasi terdapat juga hormon luteinizing atau biasa disebut dengan LH. Hormon jenis ini dapat membantu untuk merangsang ovarium agar menghasilkan estrogen. Lonjakan hormon luteinizing akan menyebabkan ovarium melepaskan sel telur selama ovulasi berlangsung.
Apabila pembuahan tersebut terjadi maka hormon luteinizing akan merangsang korpus luteum untuk menghasilkan progesteron dan menebalkan dinding rahim. Hal ini adalah hal yang akan anda alami ketika anda mengalami fase menstruasi.
4. Hormon Perangsang Folikel (FSH)
Hormon selanjutnya adalah fsh yang merupakan salah satu hormon pembantu pertumbuhan folikel di ovarium dan membantu untuk melepaskan sel telur. Folikel di sini menghasilkan estrogen dan progesteron dalam ovarium untuk menjaga siklus haid tetap teratur setiap bulannya.
Apabila wanita tidak mempunyai cukup hormon perangsang folikel atau FSH maka ia cenderung lebih sulit untuk hamil.
5. Hormon Pelepas Gonadotropin
Selanjutnya adalah gonadotropin releasing hormon, merupakan hormon yang menjadi pengendali dan merangsang pelepasan LH dan fsh. Hormon yang satu ini adalah hormon dikeluarkan dari hipotalamus dalam otak.
Peran hormon tersebut bekerja sama dengan baik sehingga menghasilkan fase-fase menstruasi yang terbagi menjadi 4. Fase pertama adalah fase menstruasi yang merupakan tahap pertama dari siklus haid setiap bulannya, fase jenis ini dimulai ketika sel telur yang dikeluarkan ovarium tidak dibuahi.
Tentunya dalam Fase ini membuat kadar estrogen dan progesterol menjadi turun sehingga lapisan rahim yang menebal dan telah dipersiapkan untuk mendukung kehamilan juga tidak lagi dibutuhkan. Akhirnya lapisan rahim ini dulu dan keluar dalam bentuk darah yang biasa disebut dengan menstruasi
Selain darah vagina juga akan mengeluarkan lendir dari jaringan rahim yang mana ketika anda mengalami hal ini terdapat beberapa gejala yang dirasakan. Salah satunya adalah gejala kram perut dan payudara terasa kencang juga nyeri, Anda juga akan merasakan perubahan suasana hati.
Fase selanjutnya adalah fase folikuler atau praovulasi yang dimulai dari pertama haid dan pada saat ini hormon perangsang folikel mulai meningkat. Kondisi ini akan dimulai ketika hipotalamus mengirimkan sinyal ke kelenjar pituitari dan melepas zat kimia yang disebut dengan GnRH.
Hormon yang satu ini dapat mendorong kelenjar hipofisis untuk menghasilkan peningkatan kadar hormon Lutein dan fsh. Hormon jenis ini bertugas untuk merangsang indung telur menghasilkan 5 sampai 20 kantong kecil yang di sering disebut sebagai folikel.